Laron Masa masa dahulu memang sempat populer untuk di jadikan makan. banyak jenis olahan makanan berbahan laron, setelah laron di pisahkan dengan Lar alias sayapnya laron di goreng garing akan terasa sangat gurih, bisa juga di jadikan Iwak peyek/Rempeyek laron dimana laron di cajmpur tepung beras dan bumbu bumbu lalu di goreng atau biasa juga laron di jadikan Botok dimana laron di campur kelapa muda yang di parut dan bumbu rempah yang kaya rasa lalu di bungkus daun pisang dan di kukus hingga matang. Itu beberapa olahan dari laron yang dahulu lazim di jadikan bahan makanan.
Olahan laron beginian belakangan ini sudah mulai di tinggalkan sangat jarang di tempat penulis tinggal saya kini mendapati makanan berbahan laron begini, entah di dtempat lainnya msihkah ada orang mengolah laron di jadikan bahan makanan saya pribadi kurang mengerti, mengingat Zaman sekarang sudah banyak bahan makanan yang terlebih baik dari ini laron sehingga laron dijadikan olahan makanan kini sedah muklai di tinggalkan, sudah jarang sekali ada orang mencari laron untuk di konsumsi, jika ada Orang yang masih mencari dan menangkap laron paling hanya sekedar di jadikan hobi sebagai umpan mancing ikan di kali.
Walau kini sudah jarang orang mencari laron untuk di konsumsi tak ada salah Saya cerita bagaimana dahulu orang mencari laron di jadikan bahan makanan untuk di konsumsi. Ada beberapa metode di dalam menangkap laron agar mendapatlan hasil yang melimpah sehingga cukup untuk di konsumsi bahkan sampai bisa di jual segala. beberapa cara/metode menangkap laron yang juga pernah Saya praktekkan adalah :
URIK URIK
Urik-urik ini adalah metode menangkap laron yang keluar di malam hari dengan pralatan Tampah/Tambir yang di tengahnya di kasih pelita dengan cahaya Sentir, lapu Teplok dan Sejenisnya untuk menarik laron berkumpul di situ. setiap ada laron yang mendekat ke cahaya lampu tintir pastinya jatuh di Tambir dan tinggal di Uyek/di pelintir pelintir di tas tambir supaya terlepas Lar/sayapnya hingga tiada dapat terbang lagi dan tinggal mengumpulkan laron tadi dalam wadah saja.
Urik urik Dengan Tambir ini dilakukan Dahulu sebelum ada listrik masuk desa , Setelah ada listrik menangkap laron yang keluar di malam hari cukup dengan lampu listrik yang di gantung di atas baskom yang besar dan agak dalam cekungannya sehingga laron terperangkap di dalamnya dan tidak bisa keluar lagi dan tinggal mengumpulkan saja di wadah penampungan.
Cara di atas biasanya dilakukan hanya untuk mencari laron untuk konsumsi sendiri karena hasil yang di dapatkan tidaklah seberapa dan palinghanya cukup untuk konsumsi sehari dua hari tiga hari, sedangkan untuk hasil maksimal hingga bahkan bisa untuk di Jual segala adalah dengan cara Nyelung.
Nyelong laron adalah menjebak laron yang keluar dari sarang lewat sebuah lubang yang di tempat Penulis biasa di sebut candi laron karena setelah lubang dari sarang ini di gunakan keluar laron biasanya lubang di tutup dengan tanah hingga berbentuk gundukan menyerupai candi. Sebagai mana permainan Jelungan yang artinya petak umpet, nyelong laron ini adalah laron di jebak ke dalam kubangan seperti lubang persembunyian. Cara nyelong adalah dengan membuat kubangan kira-kira sepuluh senti dari mulut lubang Candi Laron, lalu di kasih Lodong atau kaleng yang licin sehingga laron yang masuk di kubangan itu tidak bisa keluar lagi. Yang pernah Saya lakukan dahulu cukup dengan melapisi kubangan dengan daun pisang sudah cukup untuk membuat laron terjebak dan tak bisa keluar dari kubangan karena susah mencari kaleng atau lodong saat itu.. Dari dekat lubang mulut candi laron di buat agak miring dan di beri alas daun pisang sehingga laron yang keluar langsung terpeleset masuk ke dalam kubangan, untuk menghadang di sekitar lubang candi dan mengarahkan ke kubangan di pakai gedebok pisang yang di ambil yang bagian tebal dan linkarkan dari lubang menuju kubangan dengan di tusuk lidi hingga menancap ke tanah, di atasnya di tutup daun pisang lalu di timbun tanah di sekelilingnya hingga laron tidak bisa keluar. setelah laron terkumpul di kubangan tinggal mengambilnya dan di tampung wadah semisal kendil, gentong atau semacamnya saja.
Untuk Nyelung Laron yang keluar di malam hari cukup mudah karena jelas kapan waktu keluarnya laron dari sianghari sudah ada tanda tandanya jika malamnya nanti laron akan keluar dari sarang sehingga sore harinya tinggal membuatkan kubangan untuk membuat Celungan Laron. Sedangkan untuk Laron yang keluar pada pagi hari agak sedikit ribet selain di dalam memasang jelungan jebakan dilakuakan pada sat subuh atau sebelumnya dan keluarnya laron juga belum pasti, sehingga untuk menarik laron biar keluar di perlukan Katiran, entah kenapa ini di Katiran mungkin semacam Katrol buat menarik laron keluar dari sarang kali.
Katiran untuk menarik laron keluar dari sarang ini adalah laron yang tusuk dengan lidi di bagian tertentu (sadis sekali ya) jika tepat di dalam menusuk laron ini tidak akan mati dan laron yang di tusuk tadi di letakkan di atas kubangan celungan sehingga kepakan Lar/Sayap Laron Katiran ini menarik laron dalam sarang keluar hingga terjebaklah laron tadi dalam kubangan Jelungan. dengan Nyelong Laron ini Laron yang tertangkap bisa sangat Maksimal banyaknya hingga bisa di jual segala.
Begitulah Cerita Nostalgila penulis zaman dahulu dimana laron pun di buru dijadikan Iwak Peyek, Botok dan beragam jenis olahan lain yang seiring jaman berganti laron dibuat bahan makanan sudah tak musim lagi kini, karena kini semakin banyak bahan makanan yang selebih baik lagi hingga kini orang alergi pada olahn laron yang bisa bisa bikin perut bawaaanya geli mungkin kalie.
Walau kini sudah jarang orang mencari laron untuk di konsumsi tak ada salah Saya cerita bagaimana dahulu orang mencari laron di jadikan bahan makanan untuk di konsumsi. Ada beberapa metode di dalam menangkap laron agar mendapatlan hasil yang melimpah sehingga cukup untuk di konsumsi bahkan sampai bisa di jual segala. beberapa cara/metode menangkap laron yang juga pernah Saya praktekkan adalah :
URIK URIK
Urik-urik ini adalah metode menangkap laron yang keluar di malam hari dengan pralatan Tampah/Tambir yang di tengahnya di kasih pelita dengan cahaya Sentir, lapu Teplok dan Sejenisnya untuk menarik laron berkumpul di situ. setiap ada laron yang mendekat ke cahaya lampu tintir pastinya jatuh di Tambir dan tinggal di Uyek/di pelintir pelintir di tas tambir supaya terlepas Lar/sayapnya hingga tiada dapat terbang lagi dan tinggal mengumpulkan laron tadi dalam wadah saja.
Urik urik Dengan Tambir ini dilakukan Dahulu sebelum ada listrik masuk desa , Setelah ada listrik menangkap laron yang keluar di malam hari cukup dengan lampu listrik yang di gantung di atas baskom yang besar dan agak dalam cekungannya sehingga laron terperangkap di dalamnya dan tidak bisa keluar lagi dan tinggal mengumpulkan saja di wadah penampungan.
Cara di atas biasanya dilakukan hanya untuk mencari laron untuk konsumsi sendiri karena hasil yang di dapatkan tidaklah seberapa dan palinghanya cukup untuk konsumsi sehari dua hari tiga hari, sedangkan untuk hasil maksimal hingga bahkan bisa untuk di Jual segala adalah dengan cara Nyelung.
Nyelong laron adalah menjebak laron yang keluar dari sarang lewat sebuah lubang yang di tempat Penulis biasa di sebut candi laron karena setelah lubang dari sarang ini di gunakan keluar laron biasanya lubang di tutup dengan tanah hingga berbentuk gundukan menyerupai candi. Sebagai mana permainan Jelungan yang artinya petak umpet, nyelong laron ini adalah laron di jebak ke dalam kubangan seperti lubang persembunyian. Cara nyelong adalah dengan membuat kubangan kira-kira sepuluh senti dari mulut lubang Candi Laron, lalu di kasih Lodong atau kaleng yang licin sehingga laron yang masuk di kubangan itu tidak bisa keluar lagi. Yang pernah Saya lakukan dahulu cukup dengan melapisi kubangan dengan daun pisang sudah cukup untuk membuat laron terjebak dan tak bisa keluar dari kubangan karena susah mencari kaleng atau lodong saat itu.. Dari dekat lubang mulut candi laron di buat agak miring dan di beri alas daun pisang sehingga laron yang keluar langsung terpeleset masuk ke dalam kubangan, untuk menghadang di sekitar lubang candi dan mengarahkan ke kubangan di pakai gedebok pisang yang di ambil yang bagian tebal dan linkarkan dari lubang menuju kubangan dengan di tusuk lidi hingga menancap ke tanah, di atasnya di tutup daun pisang lalu di timbun tanah di sekelilingnya hingga laron tidak bisa keluar. setelah laron terkumpul di kubangan tinggal mengambilnya dan di tampung wadah semisal kendil, gentong atau semacamnya saja.
Untuk Nyelung Laron yang keluar di malam hari cukup mudah karena jelas kapan waktu keluarnya laron dari sianghari sudah ada tanda tandanya jika malamnya nanti laron akan keluar dari sarang sehingga sore harinya tinggal membuatkan kubangan untuk membuat Celungan Laron. Sedangkan untuk Laron yang keluar pada pagi hari agak sedikit ribet selain di dalam memasang jelungan jebakan dilakuakan pada sat subuh atau sebelumnya dan keluarnya laron juga belum pasti, sehingga untuk menarik laron biar keluar di perlukan Katiran, entah kenapa ini di Katiran mungkin semacam Katrol buat menarik laron keluar dari sarang kali.
Katiran untuk menarik laron keluar dari sarang ini adalah laron yang tusuk dengan lidi di bagian tertentu (sadis sekali ya) jika tepat di dalam menusuk laron ini tidak akan mati dan laron yang di tusuk tadi di letakkan di atas kubangan celungan sehingga kepakan Lar/Sayap Laron Katiran ini menarik laron dalam sarang keluar hingga terjebaklah laron tadi dalam kubangan Jelungan. dengan Nyelong Laron ini Laron yang tertangkap bisa sangat Maksimal banyaknya hingga bisa di jual segala.
Begitulah Cerita Nostalgila penulis zaman dahulu dimana laron pun di buru dijadikan Iwak Peyek, Botok dan beragam jenis olahan lain yang seiring jaman berganti laron dibuat bahan makanan sudah tak musim lagi kini, karena kini semakin banyak bahan makanan yang selebih baik lagi hingga kini orang alergi pada olahn laron yang bisa bisa bikin perut bawaaanya geli mungkin kalie.
Demikian artikel tentang PERANGKAP PENANGKAP LARON ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang PERANGKAP PENANGKAP LARON ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.